Yuk Bun, Beralih Ke Popok Kain Bayi Yang Lebih Hemat Dan Ramah Lingkungan
Melihat kasus mengenai isu lingkungan hidup yang sudah menimpa warga Surabaya, Jawa Timur, pada umumnya, dan bagi mereka yang memiliki tempat tinggal disekitar Kali Surabaya (pada bagian hilir dari Sungai Brantas), telah menyadarkan kita semua bahwa limbah dari popok bayi sekali pakai tidak bisa kita pandang sebelah mata.
Memperingatkan bahwa ada 750.000 warga yang mengenakan popok bayi sekali pakai untuk bayi-bayi mereka. Dalam waktu sehari pergantiannya rata-rata 4x popok, hingga sampai 3 juta popok bayi bekas yang siap buang setiap harinya. Bagaimana dengan sebulan sampai bertahun-tahun, dan hingga selama bayi menggunakan popok? Lau dengan disusul generasi bayi berikutnya.
Kondisi seperti ini yang diperparah dengan kurangnya edukasi pada masyarakat yang memiliki bayi sehingga mendorong mereka terus membuang popok bekas dan kotorannya yang ditampung ke sungai. Dan ini juga tidak lepas dari adanya sebuah mitos yang beredar dan turun-temurun telah diyakini.
Pada sebagian besar orang tua yang punya bayi, memiliki keyakinan bahwa popok bekas bayi tersebut jangan sampai terkena api atau panas, yang dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan si bayi, terutama pada bagian kulitnya. Sehingga mereka pun menghindari untuk membuang popok ke tempat sampah, karena khawatir sampah tersebut akan dibakar. Membuang kesungai lebih dipilih oleh mereka karena itu dipercaya akan membuat si kecil merasa sejuk. Itu adalah mitor yang telah diyakini warga.
Sumber Limbah Salah Satunya Dari Popok Sekali Pakai
Dikutip dari data World Bank pada tahun 2017, bahwa popok bayi sekali pakai tercatat telah memberikan andil sebagai sampah terbesar nomor dua setelah plastik. Dalam presentase popok sekali pakai ini mencapai hingga angka 22 persen dari semua sampah. Plastik masih memegang Rekor tertinggi, yaitu sebesar 44 persen.
Limbah sampah yang menggunung sudah menjadi ancaman serius terhadap kesehatan para penduduk yang memanfaatkan sumber air dari sungai tersebut. Selain itu ancaman potensi banjir yang disebabkan oleh sampah yang sulit terurai.
Bahan sintetik buatan digunakan untuk membuat popok bayi sekali pakai. Bahan ini juga masuk ke dalam kategori limbah bahan yang berbahaya dan beracun berupa Super Absorben Polymer (SAP). Material iini yang sulit terurai oleh tanah. Waktu untuk mengurai popok sekali pakai membutuhkan sekitar 500 tahun! Bisa saja terurai lebih cepat, hanya saja secara terus-menerus terpapar sinar matahari dan oksigen.
Waktunya untuk Beralih ke Popok Kain Cuci Ulang
Para orang tua memang lebih banyak untuk memilih menggunakan popok sekali pakai untuk bayinya karena alasan kepraktisan, terlebih saat digunakan selam berpergian. Bunda tak usah perlu repot-repot mencuci dan membersihkan kotoran yang menempel pada popok tersebut dan tinggal buang, lalu ganti dengan yang baru.
Dari sebagian orang tua lainnya juga lebih memilih menggunakan popok kain yang dapat digunakan secara berkali-kali setelah dibersihkan atau reusable. Pertimbangan yang pertama tentu kesehatan, dan pertimbangan kedua adalah penghematan. Ya, hanya cukup beli beberapa popok saja, tapi bisa digunakan sampai adiknya nanti.
Ada lagi pertimbangan ketiga, yaitu popok kain tidak menyebabkan limbah sampah berbahaya. Produk ini memiliki waktu yang lama untuk digunakan, sehingga tidak menjadi sampah di sungai yang menyebabkan terjadinya bencana banjir. Dari alasan-alasan itulah yang membuat produk popok kain bayi ini sebagai popok bayi yang ramah lingkungan.
Berkualitas bahan yang digunakan untuk membuat Popok clodi ini yang memiliki kemampuan dalam menyerap dan menampung cukup banyak cairan sampai bisa bertahan lama. Serta popok clodi minikinizz ini dimudahkan untuk proses pemasangan karena telah dilengkapi dengan kancing. Popok yang aman adalah popok kain reusable ini bagi kulit bayi karena terbebas dari bahan kimia (zat warna azo).
Ayo Bunda
berikan yang terbaik untuk si kecil. Baik untuk bayi dari segi kualitasnya,
maupun baik untuk Bunda dari segi hemat biaya, dan tentunya juga baik untuk
lingkungan sekitar karena ramah lingkungan.
Itulah popok kain bayi yang hemat dan ramah lingkungan.
Comments
Post a Comment