Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

 

id.pinterest.com

Menggunakan popok ke si kecil adalah suatu keharusan, bila Bunda mempunyai anak kecil. Ada beberapa macam popok, salah satunya popok cuci ulang seperti clodi Minikinizz ataupun popok sekali pakai seperti yang ada di pasaran sekarang.

Mungkin sebagian besar orangtua mulai menggunakan popok sekali pakai sejak bayinya berusia satu bulan. Kulit yang sangat sensitif ada pada bayi yang baru lahir. Maka dari itu ruam dapat timbul pada kulit bayi karena penggunaan popok yang sangat lama. Ruam juga bisa berupa kemerahan atau kulit bersisik di area popok maupun di bagian bokong atau selangkangan bayi.

Penyebab Ruam Popok

1.   Popok yang Lembab

Resiko bayi terkena ruam popok bisa meningkat karena jarangnya mengganti popok. Ketahui oleh bunda, Infeksi bakteri dan iritasi di kulit bayi bisa disebabkan oleh urin yang tercampur dengan tinja pada popok. Maka dari itu, bayi yang masih menggunakan popok yang telah lembab dan jarang diganti, itu akan rentan terhadap ruam popok.

2.   Popok yang Terlalu Ketat

Gesekan pada kulit bayi dapat disebabkan oleh popok yang terlalu ketat. Hal tersebut dapat menyebabkan ruam, iritasi atau lecet pada kulitnya yang masih tipis dan lembut.

3.   Makanan Baru

Asupan makanan padat sudah mulai diberikan pada usia 6 bulan sebagai makanan pendamping ASI. Sejumlah jenis makanan, seperti buah-buahan yang asam dapat berpengaruh terhadap tinja bayi dan kemudian mudah membuat iritasi kulit di sekitar bokong dan menyebabkan ruam.

Jika bayi mengalami ruam popok pada sebelum usia 6 bulan, walaupun bayi hanya mengonsumsi ASI atau susu formula, bisa jadi penyebabnya adalah makanan yang dikonsumsi oleh bunda.

4.   Infeksi Bakteri dan Jamur

Pada Area paha, bokong, dan alat kelamin yang sering bersentuhan dengan popok, memiliki kondisi yang hangay dan lembab. Tentu hal ini dapat memudahkan kulit pada bagian tersebut rentasn terkena infeksi bakteri maupun jamur.

(Baca juga: Tentukan Jenis Clodi Terbaik Untuk Si Kecil!)


5.   Iritasi Produk Kebersihan Bayi

Kulit menggunakan produk perawatan, seperti bedak, sabun, tisu basah, atau minyak, di area popok yang memungkinkan dapat membuat iritasi pada kulit bayi.

6.   Kulit Sensitif

Masalah kulit yang di derita oleh bayi, seperti dermatitis atopik atau eksim, akan lebih mudah mengalami ruam popok.

7.   Konsumsi Antibiotik

Bakteri jahat ataupun baik tidak perduli, kedua bakteri tersebut akan dibasmi oleh antibiotic. Nah, pada saat si kecil diberikan obat ini, bakteri baik yang bisa mencegah tumbuhnya jamur bisa mati juga. Akibatnya, ruam popok akibat infeksi jamur bisa dialami oleh bayi.

Selain itu, ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik bisa juga membuat bayi yang disusuinya lebih berisiko terkena ruam popok.

Info selengkapnya: Ruam Popok Pada Bayi dan Cara Mengatasinya


Bila dalam waktu 2 hari kondisi ruam popok pada bayi masih tidak kunjung membaik atau justru semakin parah walaupun telah mengikuti langkah-langkah di atas, lebih baik periksakan bayi ke dokter anak.

Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter?

Walaupun ruam terlihat nyeri dan dapat sembuh tanpa perawatan dari dokter. Tapi, bunda harus tetap membawanya ke dokter, Saat ruam mulai menjadi infeksi. Berikut tanda-tanda yang dapat bunda kenali seperti:

- Demam

- Kemerahan yang amat sangat

- Bengkak

- Keluar cairan atau bernanah di sekitar area popok

- Ruam tidak hilang-hilang atau memburuk

- Ruam meluas menjadi jamur dan infeksi ragi yang disebut candida

- Saat si kecil memperlihatkan tanda-tanda dia merasa sakit saat memakai popok


Baca juga: Jenis-Jenis Ruam Kulit Bayi & Cara mengatasinya 

Comments

Popular posts from this blog

3 Kelebihan Utama Clodi yang Harus Bunda Tahu!

Mengenal Lebih Dekat Popok Clodi Serta Keuntungannya

Hal-Hal yang Harus Dihindari Saat Menghadapi Anak Tantrum